not easy to despair in the face of all trials, because life is a gift from God.

Pengajuan Proposal TA

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang Masalah

Penerjemahan sangat mutlak diperlukan dalam era informasi dan komunikasi yang bergerak cepat seperti saat ini. Proses penerjemahan dan hasil-hasilnya dapat dilihat tersebar dalam segala bidang, mulai dari bidang pendidikan sampai hiburan. Buku, film dan berbagai media pembawa informasi lainnya yang dibuat tidak dalam bahasa asli memerlukan suatu proses penerjemahan. Penerjemahan sendiri merupakan suatu proses penyampaian informasi dari bahasa sumber ke dalam padanan yang sesuai pada bahasa sasaran.

Suatu hasil penerjemahan dapat dianggap berhasil apabila pesan, pikiran, gagasan, dan konsep yang ada dalam bahasa sumber dapat disampaikan ke dalam bahasa sasaran secara utuh. Hal ini akan sulit dilakukan karena adanya perbedaan pada sistem bahasa dan budaya antara bahasa sumber dan bahasa sasaran. Seorang penerjemah yang baik tidak hanya harus dapat mengatasi perbedaan sistem bahasa dan budaya, tetapi ia juga harus dapat menangkap pesan implisit atau amanat yang ada di bahasa sumber dan menyampaikannya kembali ke dalam bahasa sasaran. Hal ini menjadi penting karena keutuhan suatu teks sedikit banyak dipengaruhi oleh adanya pesan atau makna implicit yang terdapat didalamnya.

Untuk dapat menangkap pesan implisit dengan baik, diperlukan kemampuan untuk mengenali berbagai macam makna dan cara-cara menerjemahkannya. Di dalam teks, ada kalanya makna tidak disampaikan secara eksplisit. Makna-makna yang seperti ini disebut dengan makna implisit atau tersirat. Berikut adalah contoh makna implisit:

“So when you told her, you were actually face to face with her?”

Jawaban dari kedua kalimat pertanyaan di atas adalah “Yes”. Kedua kata tersebut persis sama, tetapi apabila dilakukan pengkajian lebih lanjut lagi ternyata makna implicit yang terkandung dalam kedua “Yes” tadi berbeda satu dengan lainnya. Penerjemah yang baik harus terampil dalam menangkap berbagai makna implicit yang terdapat pada sebuah teks. Kemampuan ini mutlak diperlukan agar tidak terjadi ketaksaan sehingga pembaca yang membaca hasil terjemahan berupa novel ini tidak mengalami kebingungan dalam memahami pesan novel tersebut. Penyampaian makna implisit tadi ke dalam bahasa sasaran juga merupakan hal yang tidak kalah pentingnya. Hal-hal inilah yang telah memotivasi penulis untuk meneliti lebih dalam lagi mengenai masalah makna implisit dalam terjemahan.

I.2 Identifikasi Masalah

Masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah baik tidaknya penerjemahan makna implisit pada novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban karya J.K. Rowling. Dalam analisis akan dibahas penerjemahan makna implisit dari bahasa sumber (bahasa Inggris) ke terjemahannya dalam bahasa sasaran (bahasa Indonesia). Juga yang akan dilihat adalah upaya-upaya yang dilakukan penerjemah dalam mengalihbahasakan berbagai bentuk makna implisit sehingga keutuhan teks dan makna yang ingin disampaikan tetap terjaga. Sebagai landasan penelitian, penulis mengambil teori mengenai makna implicit milik Larson yang dikutip dari buku Meaning-Based Translation: A Guide to Cross-Language Equivalence. Dalam buku ini Larson membagi makna implisit menjadi makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional. Dalam menerjemahkan ketiga jenis makna implisit tadi dibutuhkan keterampilan untuk mencari padanannya dan kemampuan untuk membuat keputusan yang tepat dalam menentukan apakah makna tadi akan diekplisitkan atau tidak. Sehubungan dengan hal

tersebut ada tiga masalah yang dikaji dalam skripsi ini:

  1. Menerjemahkan makna implisit referensial. Dalam menerjemahkan makna implicit referensial penerjemah harus mengetahui referen yang dimaksud terlebih dahulu sebelum memutuskan apakah penerjemahan ini harus dieksplisitkan atau tidak.
  2. Menerjemahkan makna implisit organisasional. Dalam menerjemahkan makna implisit organisasional struktur bahasa yang dipakai harus diperhatikan. Apabila struktur bahasa tersebut mengimplisitkan sesuatu maka harus dipertimbangkan mengenai perlu tidaknya untuk mengeksplisitkan hal tersebut ke dalam bahasa sasaran.
  3. Menerjemahkan makna implisit situasional. Situasi yang terjadi pada saat ujaran merupakan kunci dalam menerjemahkan makna implisit situasional. Apabila dirasakan situasi yang dimaksud sudah cukup jelas maka makna implisit tersebut tidak perlu dieksplisitkan.

I.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui makna implisit referensial, makna implisit organisasional dan makna implisit situasional yang ada di novel Harry Potter and the Prisoner of Azkaban dan terjemahannya, juga untuk mengetahui bagaimana ketiga makna tersebut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia serta untuk mengetahui penyesuaian yang diperlukan oleh penerjemah dalam menyampaikan makna-makna implisit tadi ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa sasarannya sehingga dapat ditarik simpulan secara umum mengenai penerjemahan makna implisit dalam novel tersebut.

I.4 Kegunaan Penelitian

Penelitian ini berguna untuk memahami mengenai penerjemahan makna implicit sehingga seorang penerjemah dapat belajar lebih banyak mengenai makna implisit dan berbagai teknik untuk menerjemahkan makna implisit dengan baik tanpa menimbulkan ambiguitas atau kerancuan. Penelitian ini juga diharapkan dapat membantu terbentuknya penerjemahan yang lebih baik, khususnya untuk penerjemahan yang berhubungan dengan makna implisit.

I.5 Kerangka Pemikiran

Seorang penerjemah harus dapat menjaga keutuhan teks yang diterjemahkannya. Salah satu cara untuk tetap menjaga keutuhan teks adalah dengan memperhatikan benar-benar berbagai penggunaan makna implisit pada teks yang dibuat oleh pengarang. Penerjemah juga harus dapat memindahkan makna-makna implisit yang ada pada suatu teks dengan piawai sehingga apa yang dimaksudkan oleh pengarang dapat disampaikan tanpa distorsi kepada pembaca dalam bahasa sasaran. Larson membagi makna implisit menjadi tiga macam yaitu: makna referensial implisit, makna organisasional implisit dan makna implisit situasional (1984: 34-37). Analisis akan dibagi berdasarkan ketiga macam makna implisit ini. Makna referensial implisit dapat ditemukan dalam kalimat yang memiliki pronomina persona, pronomina posesif, dan pronomina refleksif terutama yang dalam kata-kata seperti it, he, she, they,. Juga ditemukan dalam kata demonstratif seperti this atau that. Artikel the juga merupakan salah satu kata yang memiliki makna implisit, demikian pula halnya dengan kata-kata komparatif seperti some, most, different, dan more. Kalimat yang mengandung makna implisit organisasional dapat ditemukan dalam susunan kalimat elipsis dan kalimat pasif sistem bahasa sumber. Selain itu dapat juga ditemukan dalam kalimat yang memiliki kata substitusi seperti one, did, so, do, dan not.

Sedangkan makna situasional implisit ditemukan dalam situasi percakapan. Situasi yang dimaksud adalah hubungan antara penutur dan penanggap, latar belakang budaya, tempat berlakunya proses komunikasi, waktu terjadinya ujaran, usia dan jenis kelamin, situasi sosial penutur dan penanggap, praduga yang muncul dalam situasi berkomunikasi dan gerakan isyarat yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung. Dalam skripsi ini faktor-faktor yang cukup banyak tadi akan dibatasi sehingga analisis makna situasional implisit terdiri dari empat bagian, yaitu makna implisit yang timbul akibat faktor budaya, gerakan isyarat, waktu dan tempat komunikasi, serta hubungan penutur dan penanggap. Untuk menganalisis penerjemahan makna implisit, penulis mengumpulkan berbagai data dan membahasnya sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran sehingga dapat diketahui apakah penerjemahan tersebut telah sesuai dengan aturan yang berlaku pada bahasa sasaran, timbul tidaknya kerancuan dan terjaga tidaknya keutuhan teks asli.

I.6 Metode Penelitian

Metode yang diambil dalam peneltian ini adalah metode deskriptif dan komparatif. Masalah yang terkumpul pada data akan diklasifikasikan untuk kemudian dibahas secara objektif. Lalu dibandingkan dan dianalisis berdasarkan teori-teori yang diuraikan pada Bab II. Analisis akan menjelaskan apakah cara penerjemahan makna implisit pada data tidak menimbulkan kerancuan makna, cukup jelas untuk dipahami, telah sesuai dengan aturan pada bahasa sasaran dan juga tidak menyimpang dari teori-teori yang berlaku.

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode penelitian studi pustaka, yaitu dengan membaca dan mempelajari buku-buku yang erat kaitannya dengan pembahasan masalah sehingga diperoleh berbagai teori dan referensi yang mendukung penganalisisan data. Penelitian ini banyak dilakukan di perpustakaan yang ada di kota Bandung. Perpustakaan-perpustakaan tersebut antara lain perpustakaan Jurusan Sastra Inggris Fakultas Sastra UNPAD, perpustakaan Ekstensi Fakultas Sastra UNPAD dan koleksi umum UPT perpustakaan ITB. Sedangkan waktu yang diperlukan dalam membuat penelitian ini kurang lebih empat bulan.

Memasuki pada bab selanjutnya yaitu bab ketiga, penulisan proposal skripsi itu dibuat inti permasalahan yang akan diangkat saja tidak mengutamakan atau membuat garis berasanya tetapi hanya berisikan apa saja yang akan dibahas serta hal tersebut akan mempermudah kita dalam penyususnannya, seperti contoh dibawah ini.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini akan menjelaskan tentang:

  1. Pengertian Makna
  • Perubahan Makna
  • Jenis Makna

2.  Makna Implisit

  • Makna Referensial Implisit
  1. Referen Persona
  2. Referen Demonstratif
  3. Refere n Komparatif
  • Makna Organisasional Implisit
  1. Kata Substitusi
  2. Kalimat Elipsis
  3. Kalimat Pasif
  • Makna Situasional Implisit
  1. Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya
  2. Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat Ujaran
  3. Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

3.  Penerjemahan

  • Metode Penerjemahan
  • Penerjemahan Makna Implisit

Pada bab ketiga lebih mengedepankan tentang objek penelitian yang akan dilakukan sehingga bisa diketahui oleh dosen pembimbing yang nantinya akan dilihat lebih jauh lagi. seperti contoh dibawah ini:

BAB III

OBJEK PENELITIAN

Pada bab ini akan membahas tentang objek penelitian.

Pada bab yang bisa dikatakan merupakan bab isi yang terakhir, disini yang akan dibahas merupakan hal yang menujuk atau mendukung dari skripsi yang diajukan sehingga penguatan ataupun referensi dari skripsi itu dapat dipertahankan. Seperti contoh dibawah ini dan sekali lagi hanya berisikan pada hal – hal yang akan dibahas:

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan penelitian dan pembahasan mengenai penerjemahan makna implisit.

  1. Makna Referensial Implisit
  • Referen Persona Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Persona Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Persona
  • Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Demonstratif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Demonstratif
  • Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Referen Komparatif Implisit Diterjemahkan Menjadi Referen Komparatif

2.   Makna Organisasional Implisit

  • Kalimat Elipsis Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kalimat Elipsis Diterjemahkan Menjadi Kalimat Elipsis
  • Kalimat Pasif Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kalimat Pasif Diterjemahkan Menjadi Kalimat Pasif
  • Kata Substitusi Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Kata Substitusi Diterjemahkan Menjadi Kata Substitusi

3.  Makna Situasional Implisit

  • Makna Situasional Implisit Akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Faktor Budaya
  • Makna Situasional Implisit akibat Faktor Budaya Diterjemahkan Secara Eksplisit
  • Makna Situasional Implisit karena Gerakan Isyarat saat UjaranDiterjemahkan Menjadi Makna Situasional karena Gerakan Isyarat saatUjaran
  • Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Menjadi Makna Siuasional yang Disebabkan Waktu danTempat Komunikasi
  • Makna Situasional Implisit yang Disebabkan Waktu dan Tempat KomunikasiDiterjemahkan Secara Eksplisit
  • Makna Situasional Implisit Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap. Diterjemahkan Menjadi Makna Situasional Akibat Hubungan Penutur dan Penanggap

Yups akhirnya selesai juga, inilah bab terakhir yaitu bab kelima, tentunya berisikan kesimpulan dari yang sudah dibahas semuannya, disini juga berisikan bagian lainnya seperti contoh dibawah ini:

BAB V

KESIMPULAN

Pada bab ini akan membahas tentang kesimpulan dari bab-bab lainnya

Kesimpulan yang didapat mengenai penerjemahan makna implisit dalam sebuah novel adalah sebagai berikut :

  1. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila sistem dari bahasa target mengharuskannya.
  2. Makna implisit dapat diterjemahkan secara eksplisit jika sistem dari bahasa target memperbolehkannya.
  3. Makna implisit harus diterjemahkan secara eksplisit apabila menimbulkan ketaksaan  atau kekaburan makna pada bahasa target.

Selain itu pada bab ini juga berisikan antara lain:

SYNOPSIS

DAFTAR PUSTAKA

KUMPULAN DATA

I. Makna Referensial Implisit

I.1 Referen Persona

I. 2 Referen Demonstratif

I.3 Referen Komparatif

II. Makna Organisasional Implisit

II. 1 Kalimat Elipsis

II. 2 Kalimat Pasif

II. 3 Kata Substitusi

III. Makna Implisit

III.1 Makna Implisit Situasional (Budaya)

III.2 Makna Impilisit Situasional (Gerakan Isyarat)

III.3 Makna Implisit Situasional (Waktu dan Tempat Komunikasi)

III.4 Makna Implisit Situasional (Hubungan Penutur dan Penanggap, Usia dan

Jenis Kelamin)

BIODATA

Informasi Umum

Berisikan;

Tempat / Tanggal Lahir        :

Jenis Kelamin                           :

Berat / Tinggi                           :

Agama                                         :

Kebangsaan / Suku               :

Status                                         :

Alamat                                       :

Telp                                            :

Pendidikan

Pendidikan Informal

Aktivitas

ImageChef.com - Custom comment codes for MySpace, Hi5, Friendster and more

free counters

Siapa yang menyangka kalau gadis cantik seperti ini adalah seorang hacker propesional.
Sebelumnya pasti kita akan membayangkan bahwa hacker itu adalah seorang laki laki yang tentu saja memiliki kepandaian dan kepiawaian dalam dibidang teknologi terutama komputer dan internet,sehingga dengan kepiawaiannya itu bisa menciptakan sebuh virus yang digunakan untuk meng hack akun data data pribadi milik seseorang.

Seperti yang diberitakan baru baru ini,bahwa gadis cantik bermata biru Kristina Svechinskaya memiliki kepandaian membobol komputer dan mampu menipu sejumlah bank di Inggris dan Amerika Serikat.

Karena Kristina Svechinskaya Kerap tampil dengan pakaian yang agak ‘berani’ alais seksi, diapun memiliki julukan “hacker paling seksi di dunia“.

Dengan menggunakan software Zeus Trojan, mahasiswa Rusia ini dituduh sebagai jaringan pembobol ribuan rekening bank, mencuri uang sebesar US$ 220 juta, dan menggunakan paspor palsu.

Svechinskaya adalah salah satu dari empat mahasiswa di Universitas New York yang diduga menjadi pembajak rekening sejumlah bank. Jaksa menyatakan gadis itu telah membobol lebih dari lima rekening bank dan menggunakan US$ 35 ribu dari hasil curiannya. Jika terbukti bersalah, gadis cantik ini bisa mendekam di bui selama 40 tahun.

Komplotan hacker Eropa Timur setiap bulannya bisa mencuri uang 2 juta pound sterling atau sekitar Rp26 miliar. Mereka mencuri log-in para pemilik rekening bank dengan menggunakan virus ‘Trojan horse’.

Kristina berkuliah di New York, dia direkrut oleh komplotan Eropa Timur melalui iklan di koran dan situs jejaring sosial.

Menurut Jaksa di Manhattan, AS, Preet Bharara saat ini perampokan bank tidak lagi menggunakan senjata atau topeng. Tapi cukup dengan otak encer, internet. Bahkan hanya perlu mengklik mouse dan secepat kejapan mata.

Materi Komdat

1.       Konsep komunikasi data

2.       OSI Model: konsep OSI, fungsi tiap layer, pengalamatan dan packetizing di layer Transport, Network, Data Link

3.        Connecting Devices

4.       Network Security

5.       Internet

Network Security

Materi: Network Security

Informasi adalah aset yang berharga. Internet di satu sisi menyedikan akses dan pertukaran informasi yan cepat antar organisasi. Di sisi lain, terbukanya akses merupakan tempat bagi kriminal dan pelaku kejahatan untuk mengambil kesempatan dalam aktifitas ilegal. Integritas dari suatu organisasi dapat terganggu apabila tidak menerapkan perlindungan keamanan untuk asetnya.

Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
Membedakan empat kondisi keamanan data
Mengerti bagaimana privasi dapat dicapai melalui enkripsi dan deskripsi
Mengerti tentang firewall dan penggunaannya
Mengerti beberapa metode akses kontrol

4.1. Pendahuluan

Security makin penting saat makin banyak data yang ditransmisikan melalui Internet. Saat user menggunakan Internet, dia mengharapkan kerahasiaan dan integritas data. Juga kemampuan untuk mengenali pengirim pesan, dan membuktikan bahwa pesan tersebut dikirim oleh pengirim tertentu, bahkan jika si pengirim menyangkalnya.

Pada dasarnya network security (keamanan jaringan data) terdiri atas beberapa kondisi yaitu privacy, authentification (otentifikasi), integrity dan nonrepudiation.

Privacy (privasi)
Yaitu pengirim dan penerima membutuhkan kerahasiaan. Data yang dikirimkan hanya akan terkirim dan dimengerti oleh penerima, bukan yang lain.

Authentification (otentifikasi)
Yaitu penerima yakin akan identitas pengirim dan bukan penipu yang mengirimkan pesan tersebut

Integrity (integritas)
Data harus sampai di penerima sama persis seperti saat ia dikirimkan. Tidak boleh ada perubahan data dalam pengiriman.

Nonrepudiation
Yaitu penerima harus dapat membuktikan bahwa pesan yang diterima datang dari pengirim tertentu. Si pengirim tidak bisa menyangkal pesan yang dikirimkannya.

4.2. Security di Internet

Secara umum, aplikasi security di Internet dapat dilakukan pada level application layer, transport layer dan IP layer.

Application Layer Security
Pada level ini tiap aplikasi bertanggung jawab dalam menyediakan keamanan. Implementasi pada level ini hanya menyangkut client dan server. Security pada level ini lebih sederhana hanya komunikasi via Internet hanya menyangkut dua pihak yaitu pengirim dan penerima (misalnya pada aplikasi email. Si pengirim dan penerima dapat setuju untuk menggunakan protokol yang sama dan menggunakan berbagai tipe security service yang tersedia.

Transport Layer Security


Pada level ini security yang terapkan lebih rumit. Salah satu metode security pada layer ini adalah Transport Layer Security (TLS). TSL merupakan salah satu protokol yang dikembangkan oleh Netscape untuk security di Internet.
Untuk transaksi di Internet, security meliputi:
– Pelanggan perlu yakin bahwa server yang dituju adalah milik vendor sebenarnya, bukan penipu
– Pelanggan perlu yakin bahwa isi dari pesan yang dikirimkannya tidak dimodifikasi selama transaksi. Integritas pesan harus dipertahankan
– Pelanggan perlu yakin bahwa tidak ada orang yang tidak berkepentingan yang dapat menerima informasi sensitif yang dikirimkannya, misalnya nomor kartu kredit
Selain tiga hal di atas, TLS juga dapat menyediakan fitur untuk vendor (penerima) mengotentifikasi pelanggan.

Security at the IP Layer
Pada IP layer, implementasi fitur keamanan (security) sangat kompleks karena banyak piranti yang terlibat. Security pada level ini menggunakan IP Security (IPSec). IPSec adalah sekumpulan protokol yang didesain oleh IETF (Internet Engineering Task Force) untuk menyediakan keamanan pada paket-paket data yang dikirim via Internet. IPSec tidak mendefinisikan metode enkripsi atau otentifikasi tertentu, melainkan menyedikan framework dan mekanisme security. Sedangkan user yang memilih metode enkripsi/otentifikasinya.
4.3. Firewall

Suatu organisasi dapat melindungi darinya dari dunia luar dengan firewall. Firewall adalah suatu router yang dipasang antara jaringan internal suatu organisasi, dan Internet. Firewall didesain untuk melewatkan paket-paket data tertentu dan memfilter (memblok) yang lainnya.

Ada 2 macam Firewall sebagai berikut:

Packet-filter Firewall
Yaitu melewatkan atau memblok paket data berdasarkan informasi pada heder di network-layer atau transport layer, IP address pengirim dan penerima, port address pengirim dan penerima, dan tipe protokol yang digunakan (misalnya TCP atau UDP). Suatu packet-filter firewall adalah sebuah router yang menggunakan suatu table untuk menentukan paket yang harus dibuang.

Proxy firewall
Packet-filter firewall membatasi paket data berdasarkan informasi pada header., tapi tidak bisa memilih berdasarkan apa sebenarnya isi pesan tertentu. Misalnya suatu organisasi menerapkan kebijaksanaan bahwa hanya mitra kerja yang bisa mengirimkan data, sedangkan data yang berasal dari luar mitra kerja akan ditolak. Hal ini tidak dapat dilakukan oleh packet-filter firewall karena tidak mampu membedakan semua paket data yang datang pada TCP port 80 (port default yang digunakan untuk Internet)

Sousinya adalah dengan memasang suatu proxy pada komputer (dikenal juga sebagai gateway) yang beada antara komputer klien dan server perusahaan. Saat seseorang mengirimkan pesan, proxy tersebut akan mengirimkan pesan kepada server untuk menerima pesan tersebut. Server akan melewatkan paket pada level aplikasi dan mencari tahu apakah paket tersebut dapat diterima. Jika tidak maka pesan akan dibuang dan suatu error message akan dikirimkan.

4.4. Access Control

Access control adalah suatu usaha preventif untuk menyediakan keamanan pada suatu jaringan data. Suatu organisasi membutuhkan aturan access control untuk melindungi sumber dayanya dari user yang tidak berkepentingan. Ada tiga metode yang bisa digunakan untuk access control yaitu password, token dan biometrics.

Password

Teknik yang uum digunakan untuk otorisasi adalah penggunaan password. Setiap user memerlukan password untuk mengakses sistem. Password yang efektif memiliki kriteria sebagai berikut:
1. Memiliki panjang paling sedikit 6 karakter
2. Ditentukan oleh administrator karena user dapat memilih password yang mudah ditebak
3. Password sebaiknya diubah secara berkala

Token

Token adalah piranti kecil (misalnya kartu, kunci dll) yang berisi sirkuit elektronik untuk security control

Biometric

Yaitu beberapa karakteristik user yang digunakan untuk mendapatkan akses ke suatu sistem. Bisa berupa suara, sidik jari, pola retina atau struktur wajah.

Connecting Devices

Materi: Connecting Devices

Diperlukan berbagai piranti dalam jaringan komputer dan komunikasi data. Materi ini akan membahas berbagai piranti penghubung dan jaringan backbone, yaitu jaringanyang menghubungkan jaringan lain.

Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
Mampu membedakan berbagai piranti penghubung (connecting devices) yang melayani tiap layer Internet/OSI
Mengerti fungsi repeater, bridge, router, switch

3.1. Connecting Device (Piranti Penghubung)

Jaringan Internet terdiri tidak hanya dari satu LAN (Local Area Network)/WAN (Wide Area Network), melainkan dari banyak kombinasi LANs dan WANs yang saling terhubung. Berbagai piranti yang menghubungkan antar jaringan ini dikenal sebagai connecting devices.

Pada materi ini akan dibahas mengenai repeaters, hubs, bridges, routers dan switches. Pada layer OSI, repeaters dan hubs bekerja di physical layer. Bridges beroperasi pada dua layer terbawah. Sedangkan Routers beroperasi di tiga layer terbawah.

Gambar 1. Connecting device pada layer OSI — from novell.com

Repeaters

Repeater adalah suatu piranti yang hanya beroperasi pada physical layer. Sinyal yang membawa informasi pada sebuah jaringan dapat mengalami attenuasi (pengurangan kuat sinyal yang diakibatkan oleh jarak yang ditempuh). Attenuasi ini dapat merusak integritas data. Sebuah repeater akan menerima sinyal, dan meregenerasinya, sebelum sinyal itu menjadi terlalu lemah dan rusak. Sinyal yang sudah diregenerasi oleh repeater kemudian dikirimkan kembali. Jadi, suatu repeater dapat memanjangkan jarak fisik suatu jaringan. Repeaters hanya meneruskan paket data, dan tidak memiliki kemampuan untuk memfilternya.

Repeaters dapat digunakan untuk mengatasi batasan jarak kabel maksimal 500 m pada jaringan 10BASES Ethernet. Yaitu dengan membagi kabel menjadi beberapa segment dan memasang repeaters di antara segmen-segment tersebut. Jaringan akan terbagi menjadi beberapa segmen yang dipisahkan oleh repeaters, tapi tetap dalam satu LAN.

Perbedaan antara repeater dan amplifier adalah bahwa repeater adalah regenerator (meregenerasi) hanya sinyal. Sedangkan amplifier menguatkan baik sinyal data maupun noise nya. Saat suatu repeater menerima sinyal yang lemah atau terdistorsi, ia akan membuat tiruannya, bit demi bit, pada level sinyal originalnya.

Gambar 2. Repeater pada jaringan 10BASE-T — from microsoft.com

Hubs

Suatu hub adalah suatu repeater dengan banyak port (multiport repeater) yang biasanya digunakan untuk membangun koneksi antar terminal dalam suatu jaringan dengan topologi bintang.

Semua jaringan yang terhubung pada hub masih berada dalam LAN yang sama.

Ada 2 macam hub. Passive hub adalah hub yang digunakan untuk membangun koneksi, tidak meregenerasi sinyal. Sedangkan active hub selain berfungsi membangun koneksi, juga meregenerasi sinyal.

Bridges

Suatu bridges beroperasi baik pada physical layer maupun data link layer. Di physical layer berfungsi meregenerasi sinyal yang diterima. Sedangkan pada data link layer piranti ini dapat memeriksa physical address (baik pengirim/source dan penerima/destination) yang ada di dalam paket data. Bridge sendiri tidak memiliki physical address dan hanya berfungsi sebagai filter, bukan merupakan piranti pengirim maupun penerima.

Filtering

Perbedaan antara bridge dan repeater adalah bahwa bridge memiliki kemampuan untuk filtering (memilah/menyeleksi). Bridge dapat memeriksa destination address pada suatu paket data dan memutuskan paket tersebut diteruskan atau dihapuskan. Walaupun begitu, bridge tidak mengubah physical address yang terdapat pada paket tersebut.

Router

Suatu router adalah piranti yang beroperasi di physical layer, data link layer dan network layer. Di physical layer piranti meregenerasi sinyal yang diterima. Pada data link layer, router akan memeriksa physical address (pengirim/source dan penerima/destination) yang ada pada paket data. Pada network layer ia akan memeriksa network layer address (IP address).

Sebuah router bisa menghubungkan antar LAN, antar WAN maupun dari LAN ke WAN. Piranti ini menghubungkan beberapa jaringan untuk membentuk suatu internetwork.

Beberapa perbedaan antara router, bridge dan repeater adalah:
Suatu router memiliki physical address dan logical address (IP address) untuk tiap antarmukanya
Suatu router merubah physical address dari paket datanya saat meneruskan paket tersebut

Gambar 3. Contoh aplikasi repeater, hub, bridge dan router — from angahkomputer.atspace.org

Switches

Two-layer switch

Merupakan bridge dengan banyak antarmuka dan didesain untuk memberikan performa yang baik. Suatu bridge yang memiliki banyak antarmuka dapat mengalokasikan antarmuka tertentu untuk tiap terminal, di mana tiap terminal memiliki segmennya sendiri. Sehingga bisa meminimalisir collusion.

Three-layer Switch

Merupakan suatu router yang didesain untuk performa yang lebih baik. Piranti ini dapat menerima, memprose dan membuang paket lebih cepat dari router tradisional.

Media Transmisi

Materi: Media Transmisi
Media/saluran transmisi terletak di bawah physical layer. Merupakan jalur transmisi sinyal yang terbentuk di physical layer.

Tujuan:
Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
Mengerti perbedaan antara guided media dan unguided media
Familiar dengan twisted-pair cable, shielded twisted-pair cable, coaxial cable dan udara sebagai media transmisi

1.1. Guided Media

Guided media menyediakan jalur transmisi sinyal yang terbatas secara fisik, meliputi twisted-pair cable, coaxial cable (kabel koaksial) dan fiber-optic cable (kabel serat optik). Sinyal yang melewati media-media tersebut diarahkan dan dibatasi oleh batas fisik media. Twisted-pair dan coaxial cable menggunakan konduktor logam yang menerima dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk aliran listrik. Optical fiber/serat optik menerima dan mentransmisikan sinyal data dalam bentuk cahaya.

Twisted-pair Cable

Kabel ini merupakan media guide yang paling simple dan umum digunakan. Twisted-pair terdiri dari dua kabel tembaga terisolasi yang saling dijalinkan untuk mengurangi akibat interferensi elektrical dari piranti elektronik dan kabel terdekat.
Unshielded Twisted-Pair (UTP) Cable

UTP adalah media yang sangat umum digunakan, terutama pada sistem komunikasi telepon walaupun sebenarnya media ini dapat digunakan baik untuk transmisi data maupun suara. Suatu twisted-pair terdiri dari dua konduktor (biasanya tembaga) yang satu sama lain memiliki isolasi plastik dengan warna yang berbeda untuk identifikasi.

Kelebihan UTP adalah efisiensi biaya dan kemudahan penggunaan.

Shielded Twisted-Pair (STP) Cable

STP memiliki lapisan metal yang membungkus tiap pasang dari konduktor yang terbungkus isolasi. Lapisan metal tersebut melindungi dari penetrasi noise elektromagnetik dan mengeliminasi crosstalk.

STP memiliki kualitas dan konektor yang sama seperti UTP, tapi pelindungnya harus terkoneksi ke ground. Kelebihan STP adalah lebih tahan terhadap noise.

Coaxial Cable (Kabel Koaksial, dikenal juga sebagai ’coax’)

Coaxial cable membawa sinyal data dengan range frekuensi yang lebih tinggi daripada twisted-pair cable. Coax memiliki satu konduktor metal (biasanya tembaga) yang terbungkus dalam selubung isolator, yang terbungkus lagi dalam lapisan luar dari metal. Lapisan metal ini berfungsi sebagai pelindung dari noise dan konduktor kedua yang melengkapi rangkaian. Konduktor ini juga terbungkus dalam pelindung isolater, dan seluruh kabel dilindungi oleh pembungkus plastik.

OPTICAL FIBER (SERAT OPTIK)

Optical fiber terbuat dari kaca atau plastik dan mentransmisikan sinyal dalam bentuk cahaya. Suatu fiber terbuat dari dua plastik atau gelas dengan ukuran silinder yang berbeda. Silinder luar disebut cladding (dengan density yang lebih rendah) dan silinder di bagian dalam disebut core.

Untuk memahami pengiriman data yang dilakukan optical fiber kita perlu memahami pembiasan (refraksi) dan pemantulan (refleksi) cahaya.

Saat suatu cahaya mencapai interface antara dua media dengan density yang berbeda, sinar tersebut dapat dipantulkan ataupun dibiaskan. Jika sudut datang (sudut datangnya cahaya terhadap garis yang tegak lurus permukaan) lebih kecil dari sudut kritis (critical angle, sudut ini didapat dari perbandingan density dua media tersebut) maka cahaya akan dibiaskan. Jika sudut datang lebih besar dari sudut kritis maka cahaya akan dipantulkan.

Keuntungan Penggunaan Fiber Optik

1. Ketahanan terhadap noise
2. Lebih sedikit penguatan sinyal
3. Bandwidth yang lebih besar

Kekurangan Penggunaan Fiber Optik

1. Biaya lebih tinggi
2. Instalasi lebih rumit
3. Rapuh. Secara fisik serat kaca lebih mudah rusak daripada kabel tembaga

1.2. UNGUIDED MEDIA

Unguided media atau komunikasi tanpa kabel (wireless) mentransmisikan gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan konduktor secara fisik. Sinyal dikirimkan secara broadcast melalui udara (atau air, dalam beberapa kasus).

Radio Frequency Allocation

Dikenal juga sebagai radio komunikasi. Dibagi dalam beberapa range frekuensi yang diatur pemerintah.

VLF (Very Low Frequency) dan LF (Low Frequency)
Sinyal-sinya ini dipropagasikan sangat dekat dengan permukan bumi, tidak dapat melewati objek yang padat dan digunakan dalam navigasi radio jarak jauh.

MF (Medium Frequency) dan HF (High Frequency)
Sinyal-sinyal ini dikirimkan lewat udara dan memantul kembali ke bumi. Digunakan untuk komunikasi jarak jauh.

VHF (Very High Frequency) dan UHF (Ultra High Frequency)
Sinyal-sinyal ini biasanya dikirimkan secara line of sight. Digunakan pada terrestrial, satellite dan komunikasi dengan radar.

EHF (Extremely High Frequency) dan SHF (Super High Frequency)
Digunakan untuk berkomunikasi dengan objek di luar atmosfir bumi.

Terrestrial Microwave

Microwave tidak dapat mengikuti bentuk bumi sehingga memerlukan transmisi line-of-sight. Yaitu transmisi mengikuti garis lurus. Jarak yang bisa dilingkupi oleh sinyal tersebut tergantung dari besar dan tinggi antena.

Sinyal microwave berpropagasi satu arah pada satu waktu, sehingga dua frekuensi diperlukan untuk komunikasi dua arah.

Satellite Communication (Komunikasi Satelit)

Komunikasi satelit mirip dengan line-of-sight microwave, hanya saja salah satu stasiunnya, yaitu satelit, mengorbit di atas bumi. Satelit berfungsi seperti antena dan repeater yang sangat tinggi.


1.3. PERBANDINGAN MEDIA KOMUNIKASI

Saat mengevaluasi media komunikasi tertentu untuk aplikasi yang diperlukan, ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebagai berikut:

1. Biaya. Meliputi biaya material, instalasi dan pemeliharaan
2. Kecepatan. Speed atau kecepatan adalah jumlah maksimum bit per detik yang dapat dikirimkan media itu dengan handal.
3. Attenuasi. Attenuasi adalah kecenderungan sinyal elektromagnetik untuk semakin lama atau rusak dengan makin jauh jarak yang ditempuh.
4. Electromagnetic Interference (EMI). EMI adalah ketahanan media terhadap energi elektromagnetik lain yang masuk ke jalam jalur.
5. Keamanan/security. Merupakan proteksi terhadap penyabot.

not complete yet

Blog ini diharapkan dapat menjadi repository yang ramah lingkungan untuk mata kuliah Komunikasi Data, AMIK Mitragama Duri. Materi yang di-upload di sini adalah non komersial dan merupakan hasil rangkuman dari berbagai sumber. Materi yang ada masih dalam proses penyempurnaan. Penyempurnaan materi, referensi, glossary dan lain-lain akan diusahakan menyusul. Mohon maaf apabila ada yang tidak berkenan.

Physical Layer

Materi: Physical Layer

Physical layer ada di antara data link layer dan media transmisi. Tugas utamanya adalah menyediakan servis untuk data link layer. Salah satu servis yang disediakan oleh physical layer adalah membentuk sinyal yang merepresentasikan aliran data dalam bentuk bit 0 dan 1 dari data link layer.

Physical layer juga mengatur media transmisi. Layer inilah yang menentukan aliran data, dan jumlah saluran (logical channel) utnuk mengirimkan data yang datang dari sumber yang berbeda.

Tujuan:

Setelah mempelajari bab ini mahasiswa diharapkan dapat:
1. Membedakan data analog dan digital
2. Membedakan sinyal analog dan digital
3. Mengerti konsep bandwidth dan hubungan antara bandwith dan data transmission speed
4. Mengerti enkode digital-to-digital, digital-to-analog dan analog-to-digital
5. Mengerti tentang multiplexing

1.1. Digital dan Analog

Sebagai ilustrasi, bayangkan perbedaan antara aliran air dan lalu lintas di jalan. Ilustrasi untuk data analog adalah air yang mengalir di suatu saluran atau sungai, dengan molekul-molekul yang saling terikat dan bagian-bagiannya tidak dapat dibedakan dengan jelas. Kita dapat menghitung volume air dalam suatu ember, tapi itu bukan jumlah sesungguhnya, karena kita tidak dapat menghitung satu persatu molekul yang membentuk volume air tersebut. Aliran air selalu kontinu.

Sedangkan dalam lalu lintas di jalan, kita dapat membedakan mobil yang satu dengan mobil yang lain, masing-masing memiliki bentuk fisik yang berbeda dan dapat dengan mudah dihitung. Ilustrasi ini berlaku untuk data digital.

DATA DIGITAL DAN ANALOG

Data digital

Komputer menyimpan data dalam bentuk symbol yang disimpan dalam memori komputer. Tiap unit memori adalah suatu switch, dan memiliki dua keadaan, yaitu on dan off, dan symbol yang digunakan adalah 0 dan 1 (dikenal sebagai bit). Informasi yang disimpan dalam memori komputer merupakan kombinasi dari 0 dan 1.

Contoh data digital:

110001100……………………………….10101010

Data Analog

Data analog adalah informasi yang kontinu. Seperti aliran air yang tidak terputus, terus mengalir hingga suatu saat sampai di laut atau masuk ke dalam lubang di tanah.

Gambar 1. Digital Data

SINYAL DIGITAL DAN ANALOG

Dalam komunikasi data, data ditransfer dari satu komputer ke komputer lainnya melalui media transmisi. Data yang dilewatkan haruslah dalam bentuk yang dapat diterima media transmisi, yaitu energi elektromagnetik (dalam bentuk sinyal).

Sinyal adalah energi elektromagnetik yang melewati kabel/saluran transmisi. Sinyal yang melewati saluran transmisi bisa terdiri dari sinyal digital dan sinyal analog.

Gambar 3. Sinyal analog dan digital

Sinyal Digital

Data (baik data digital maupun data analog) dapat direpresentasikan oleh sinyal digital. Misalnya, suatu 1 dapat di-enkode sebagai suatu tegangan positif dan 0 sebagai tidak adanya tegangan.

Ada dua term penting yang berkaitan dengan transmisi sinyal digital yaitu bit interval dan bit rate. Bit interval adalah waktu yang diperlukan untuk mengirimkan suatu bit. Sedangkan bit rate adalah jumlah dari bit yang dikirimkan dalam satu detik, dikenal juga sebagai bit per second (bps).

Unit-unit dari bit rate sebagai berikut:

One bit per seconds (bps) = 1 bps
Kilobits per seconds (kbps) = 1.000 bps
Megabits per seconds (Mbps) = 1.000.000 bps
Gigabits per seconds (Gbps) = 1.000.000.000 bps
Terabits per second (Tbps) = 1.000.000.000.000 bps

Signal Analog

Data ditransmisikan dalam bentuk gelombang yang kontinu. Sinyal sinusoida merupakan bentuk dasar dari sinyal analog. Sinyal ini berubah secara konsisten dan kontinu secara teratur dalam suatu cycle.

Sinyal sinusoida memiliki tiga karakterisitik, yaitu amplitude (amplitude), period atau frequency (frekuensi) dan phase (fasa)

Gambar 4. Gelombang Sinusoida

Amplitudo adalah nilai dari sinyal tersebut di suatu titik pada gelombang. Merupakan jarak vertical dari sumbu horizontalnya. Amplitudo maksimum suatu gelombang sinusoida adalah titik tertinggi yang dicapai pada sumbu vertikal.

Periode adalah jumlah waktu yang dibutuhkan (dalam detik) oleh suatu sinyal, untuk melengkapi satu cycle.

Frekuensi adalah jumlah dari cycle dalam satu detik. Frekuensi = 1/Periode

Fasa adalah posisi dari gelombang relatif saat waktu (t) = 0. Jika kita asumsikan gelombang adalah sesuatu yang dapat dipindahkan ke depan atau ke belakang sepanjang sumbu waktu, fasa mendeskripsikan jumlah dari perpindahan tersebut, mengindikasikan status dari cycle yang pertama. Fasa diukur dalam derajat, atau radian (360 derajat adalah 2p radian).

Gambar 5. Fasa gelombang sinusoida

Sinyal Kompleks
Dalam dunia nyata, suatu sinyal biasanya terdiri dari beberapa sinyal sederhana. Misalnya, suatu sinyal yang telepon genggam dengan teknologi GSM dapat memiliki frekuensi 890-915 MHz untuk uplink (dari mobile ke base station) dan 935-960 MHz untuk downlink (dari base station ke mobile).

Bandwidth
Dalam suatu sinyal yang kompleks, bandwidth dari suatu sinyal adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan frekuensi terendah. Misalnya suatu sinyal memiliki frekuensi antara 10 kHz dan 50 kHz berarti memiliki bandwidth 40 kHz.

Telepon rumah konvensional memiliki bandwith 4 kHz. Jalur ini didesain untuk membawa data berupa suara manusia yang memiliki frekuensi antara 0 – 4 kHz. Sinyal digital yang merupakan sinyal kompleks, memiliki bandwidth yang jauh lebih lebar dari sinyal analog, sehingga memerlukan kualitas jalur transmisi yang lebih baik dengan memperlebar bandwidth, atau memodifikasi sinyal digital tersebut hingga mampu melalui jalur dengan bandwidth 4 kHz.

1.2. Mengubah Data Menjadi Sinyal

Dalam pengiriman data, ada empat skenario yang dapat terjadi sebagai berikut:
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data digital menggunakan sinyal analog
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal digital
* Mengirimkan data analog menggunakan sinyal analog

Digital Encoding – Konversi Digital ke Digital

Bila data yang akan dikirim dalam bentuk digital (dalam bentuk 0 dan 1), dan media transmisinya mampu untuk menangani sinyal digital (memiliki bandwidth yang lebar) maka physical layer mampu untuk untuk meng-enkode data digital ke sinyal digital utnuk pentransmisian.

Hampir semua LAN (Local Area Network) menggunakan endoke digital-to-digital karena data yang disimpan dalam komputer adalah data digital dan kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut mampu membawa sinyal digital.

Gambar 6. Konversi data digital ke sinyal digital

Modulasi – Konversi Digital ke Analog

Kadangkala physical layer perlu merubah data digital menjadi sinyal analog, misalnya saat penggunaan telepon konvensional untuk mengirim data digital via Internet. Jalur yang digunakan adalah jalur analog dengan bandwidth yang sempit, sekitar 4 kHz yang tidak memungkinkan untuk dilewati sinyal digital dalam pengiriman data yang reliable. Pada kasus ini diperlukan konversi digital ke analog, yang dikenal sebagai modulasi. Suatu piranti yang disebut modem (modulator/demodulator) diperlukan untuk memodulasi dan mendemolasi data.

Gambar 7. Modulasi/demodulasi

Sampling Data Analog: Konversi Analog ke Digital

Konversi data dari analog ke digital diperlukan saat data analog akan dikirimkan sebagai sinyal digital. Misalnya pengiriman data suara jarak jauh via perusahaan telepon melalui jaringan digital. Suara dikirimkan sebagi sinyal analog dari pelanggan, dan kemudian dilewatkan via jaringan digital. Ada dua alasan penggunaan sinyal digital untuk jalur telepon jarak jauh. Pertama, sinyal digital lebih tahan terhadap noise dan kedua jaringan digital dapat digunakan dalam transmisi data, selain suara.

1.3. TRANSMISSION MODES

Hal yang perlu diperhatikan dalam pengiriman data digital dari satu piranti ke piranti yang lain adalah wiring (pengkabelan). Dalam pengkabelan ini hal yang perlu diperhatikan adalah data stream (aliran data).Pengiriman data biner dapat dilakukan melalui suatu jalur menggunakan mode parallel atau serial. Dalam pode parallel, beberapa bit dikirmkan dalam satu pulsa, sedangkan pada mode serial setiap bit dikirimkan per pulsa.

Transmisi Paralel

Mekanisme transmisi parallel adalah menggunakan n wires (sejumlah n pengkabelan) untuk mengirimkan sejumlah n bits pada satu waktu. Setiap bit memiliki pengkabelan tersendiri, dan semua n bits dari satu groups dapat ditransmisikan pada tiap pulsa dari satu piranti ke piranti lainnya.

Keuntungan dari transmisi parallel adalah kecepatan. Tetapi, transmisi parallel membutuh sejumlah n jalur komunikasi untuk mentrasnmisikan aliran data.

Gb. 8. Transmisi Paralel

Transmisi Serial

Pada transmisi serial, 1 bit diikuti oleh bit yang lain secara berurutan sehingga hanya dibutuhkan satu jalur komunikasi antara 2 piranti. Keuntungan dari transmisi ini adalah mengurangi biaaya karena hanya diperlukan satu jalur.

Gb. 9. Transmisi Paralel

1.4. LINE CONFIGURATION (KONFIGURASI JALUR)

Line configuration mengacu pada bagaimana dua piranti terhubung pada suatu jalur/link. Jalur/link adalah saluran komunikasi fisik yang mentransmisikan data dari satu piranti ke piranti lainnya. Bayangkan saat anda harus melewati jalan raya untuk mencapai tujuan dari rumah anda. Jalan yang anda lewati dapat dianalogikan sebagai jalur/link dalam komunikasi data.

Point to Point

Suatu konfigurasi point to point menyediakan jalur tertentu antara dua piranti. Seluruh kapasitas jalur tersebut didedikasikan untuk transmisi antara dua piranti tersebut. Misalnya saat anda merubah saluran TV menggunakan gelombang infrared dari remote control, anda menggunakan konfigurasi point to point antara remote control dan system kontrol televisi.

Multipoint

Yaitu saat lebih dari satu piranti berbagi jalur yang sama.

1.5.DUPLEXITY

Duplexity mengacu kepada arah dari aliran sinyal antara dua piranti yang saling berhubungan. Ada dua mode transmisi yaitu half-duplex dan full-duplex.

Half Duplex

Dalam mode half-duplex tiap piranti dapat mengirim dan menerima data, tapi tidak pada waktu yang sama. Saat suatu piranti mengirim, piranti yang lain dapata menerima dan begitu pula sebaliknya.

Mode half-duplex adalah seperti suatu jalan sempit 2 arah. Saat suatu mobil sedang melewatinya, mobil dari arah yang berlawanan harus menunggu. Pada half-duplex semua kapasitas saluran digunakan oleh salah satu piranti yang sedang mengirimkan data. Contoh sistem half-duplex misalnya walkie-talkie.

Full Duplex

Pada full-duplex setiap piranti dapat mengirim dan menerima data secara bersamaan. Analoginya adalah jalan lebar 2 arah. Kendaraan dari 2 arah yang berlawanan dapat lewat pada saat yang sama. Pada mode ini, sinyal menuju arah yang berlawanan saling berbagi kapasitas jalur. Contoh sistem full-duplex adalah jalur telepon. Saat menggunakan telepon kita dapat berbicara dan mendengarkan pada saat yang bersamaan.

Gambar 10. Mode duplexity

1.6.MULTIPLEXING

Saat kapasitas transmisi (yaitu bandwidth a.ka. jumlah bit yang dapat dikirim per detik) dari suatu media yang menghubungkan dua piranti lebih besar dari yang dibutuhkan, jalur tersebut dapat digunakan bersama. Bayangkan suatu saluran air yang dapat membawa volume air untuk dibagikan ke banyak pelanggan pada satu waktu. Multiplexing adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan transmisi lebih dari satu sinyal secara bersamaan melewati satu jalur data.

Frequency Division Multiplexing (FDM)

FDM adalah suatu teknik analog yang dapat diaplikasikan saat bandwidth dari suatu jalur lebih besar dari total bandwidth dari sinyal yang ditransmisikan. Dalam FDM, sinyal yang dibangkitkan tiap piranti dimodulasi oleh frekuensi pembawa yang berbeda-beda. Sinyal termodulasi ini kemudian dikombinasi ke dalam satu sinyal yang kompleks yang dapat dikirimkan via jalur tersebut.

Wave-Division Multiplexing (WDM)

WDM memiliki konsep yang sama seperti FDM, tetapi proses multipleksing dan demultipleksingnya dilakukan pada sinyal cahaya yang ditransmisikan melalui jalur fiber-optic (serat kaca). Perbedaannya adalah frekuensi yang digunakan sangat tinggi.

Time Division Multiplexing (TDM)

TDM adalah suatu proses digital yang dapat diaplikasikan saat data-rate maksimal medium transmisi lebih besar daripada data-rate yang dibutuhkan oleh piranti pengirim dan penerima.

Perkembangan IT

Perkembangan Teknologi Informasi

 

Perkembangan peradaban manusia diiringi dengan perkembangan  cara  penyampaian informasi (yang selanjutnya dikenal dengan  istilah Teknologi  Informasi). Mulai dari gambar-gambar yang tak  bermakna di dinding-dinding,  peletakkan tonggak sejarah dalam  bentuk prasasti sampai diperkenalkannya dunia  arus informasi yang  kemudian dikenal dengan nama INTERNET. Informasi yang  disampaikan  pun berkembang.

 

Teknologi Informasi (TI) merupakan suatu bidang industri yang berkembang dengan begitu pesatnya pada tahun-tahun terakhir ini, dan akan terus berlangsung untuk tahun-tahun mendatang.

Perkembangan industri dalam bidang TI ini membutuhkan suatu formalisasi yang lebih baik dan tepat mengenai pekerjaan, profesi berkaitan dengan keahlian di bidang TI. Perkembangan bidang Telematika dan Teknologi Informasi yang sangat pesat perlu diimbangi dengan penyiapan sumber daya manusia yang handal, untuk mengantisipasi persaingan global yang sudah semakin dekat.

Salah satu ciri khusus dari bidang ilmu Teknologi Informasi adalah fokus perhatian bidang ilmu tersebut yang lebih bersifat aplikatif. Bidang ilmu teknologi informasi lebih mengarah pada pengelolaan data dan informasi dalam sebuah enterprise (perusahaan atau organisasi kerja lainnya), dengan pemanfaatan teknologi komputer dan komunikasi data serta lebih menekankan pada teknik pemanfaatan perangkat-perangkat yang ada untuk meningkatkan produktifitas kerja. Dalam perkembangannya sejalan dengan paradigma ekonomi baru, maka teknologi informasi menjadi senjata yang handal dalam meningkatkan komunikasi dan interaksi enterprise dengan stake holdernya.

Revolusi Informasi yang merupakan gabungan antara ilmu pengetahuan dan teknologi telah merubah sumber kekayaan tidak lagi berupa materi seperti pada revolusi industri tetapi berupa informasi dan pengetahuan yang diterapkan pada pekerjaan untuk menciptakan suatu nilai. Barangsiapa yang menguasai informasi maka ia akan menguasai dunia, sehingga mengingat semakin pentingnya informasi dan situasi suatu daerah, maka hadirlah agadide website ini menjadi jembatan informasi dari daerah sampai  ke seluruh pelosok dunia.

 

Pendidikan Islam

PERISTIWA SHOLAT 5 WAKTU SUBUH:

Orang yang pertama mengerjakan shalat Subuh ialah Nabi Adam a.s., iaitu tatkala baginda keluar dari syurga lalu dihantar ke bumi. Perkara pertama yang dilihatnya ialah kegelapan dan baginda berasa takut yang amat sangat. Apabila fajar Subuh telah keluar Nabi Adam a.s. pun shalat dua rakaat. * Rakaat pertama: Bersyukur baginda kerana terlepas dari kegelapan malam. * Rakaat kedua: Bersyukur baginda kerana siang telah menjelma. DZUHUR: Orang yang pertama mengerjakan shalat Dzuhur ialah Nabi Ibrahim a.s., iaitu tatkala Allah s.w.t. telah memerintahkan padanya agar menyembelih anaknya Nabi Ismail a.s. Sedang seruan itu datangnya pada waktu tergelincir matahari, lalu sujudlah Nabi Ibrahim empat rakaat. * Rakaat pertama:- Bersyukur bagi penebusan. * Rakaat kedua:- Bersyukur kerana dibukakan dukacitanya dan juga anaknya. * Rakaat ketiga:- Bersyukur dan bermohon akan keredhaan Allah. * Rakaat keempat:- Bersyukur kerana korbannya digantikan dengan tebusan kibas. ASAR: Orang yang pertama mengerjakan shalat Asar ialah Nabi Yunus a.s., tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah dari perut ikan nun. Ikan nun telah memuntahkan Nabi Yunus di tepi pantai sedang ketika itu telah masuk waktu Asar. Maka bersyukurlah Nabi Yunus lalu bersembahyang empat rakaat kerana baginda telah diselamatkan oleh Allah daripada 4 kegelapan iaitu: * Rakaat pertama:- Kelam dengan kesalahan. * Rakaat kedua:- Kelam dengan air laut. * Rakaat ketiga:- Kelam dengan malam. * Rakaat keempat:- Kelam dengan perut ikan Nun. MAGHRIB: Orang yang pertama mengerjakan shalat Maghrib ialah Nabi Isa a.s., tatkala baginda dikeluarkan oleh Allah dari kejahilan dan kebodohan kaumnya, sedang waktu itu telah terbenamnya matahari. Bersyukurlah Nabi Isa lalu bersembahyang tiga rakaat kerana diselamatkan dari kejahilan tersebut, iaitu: * Rakaat pertama:- Untuk menafikan ketuhanan selain daripada Allah yang Maha Esa. * Rakaat kedua:- Untuk menafikan tuduhan dan juga fitnah ke atas ibunya Siti Mariam yang telah dituduh melakukan perbuatan tidak baik. * Rakaat ketiga:- Untuk meyakinkan kaumnya bahawa Tuhan itu hanya satu iaitu Allah jua, tiada dua atau tiga. ISYAK: Orang yang pertama mengerjakan sembahyang Isyak ialah Nabi Musa a.s. Pada ketika itu Nabi Musa telah tersesat mencari jalan keluar dari negeri Madyan, sedang dalam dadanya penuh dengan perasaan dukacita. Allah lalu menghilangkan semua perasaan dukacitanya itu pada waktu Isyak yang akhir. Lalu sembahyanglah Nabi Musa empat rakaat sebagai tanda bersyukur. * Rakaat pertama:- Dukacita terhadap isterinya. * Rakaat kedua:- Dukacita terhadap saudaranya Nabi Harun. * Rakaat ketiga:- Dukacita terhadap Firaun. * Rakaat keempat:- Dukacita terhadap anak Firaun. KEAJAIBAN SOLAT SUBUH Keajaiban Sholat Subuh Kenapa Harus Bangun pagi buta untuk Sholat Subuh?? Bagi seorang muslim mungkin pertanyaan ini dengan mudah dijawab ; karena sholat subuh adalah bagian dari ibadah wajib yang harus dikerjakan sebagai bukti ketaatan pada Tuhannya. Tapi kenapa ya harus pagi buta gitu sholatnya?? lagi enak-enak tidur kok disuruh sholat.??? Pertanyaan-pertanyaan ini untuk sebagian orang mungkin dianggap bodoh dan bisa dianggap nyeleneh. Tapi untuk orang-orang yang berfikir ilmiah pertanyaan tersebut adalah stimulasi ide besar untuk pembuktian. Kenapa harus dibuktikan?? Yang jelas tidak ada satu halpun yang Allah dan Rasul-Nya perintahkan kepada umatnya tanpa kebermanfaatan. Jika kita amati, ada satu hal yang berbeda dari ritual sholat subuh dibandingkan sholat lima waktu lainnya. Kalimat yang terdengar dari suara adzan sedikit berbeda dengan adzan pada sholat yang lain. Kalimat “ash shalatu khairun minan naum”, menjadi titik perbedaannya. Arti kalimat itu adalah shalat itu lebih baik dari pada tidur. Kenapa kalimat itu hanya muncul pada adzan subuh dan tidak pada adzan lainnya ? Memang ada banyak hikmah yang bisa diambil dari ritual di pagi buta ini. Dari peluang rezeki yang besar karena sudah mulai sejak subuh sampai manfaat terhindar dari kemacetan terutama di kota metropolitan seperti Jakarta. Ternyata bukan itu saja arti kebermanfaatan yang Allah berikan. Sholat subuh juga mempunyai manfaat mengurangi kecenderungan terjadinya gangguan kardiovaskular. Di dalam tubuh manusia ada kekuatan yang terus bekerja tanpa kita komando. Apakah kita sedang tersadar atau tidur. Kekuatan yang mengatur gerak usus kita sehingga bisa dikeluarkan menjadi feses setelah menyerap zat-zat bermanfaat untuk tubuh. Kekuatan syaraf otonom mempunyai 2 fungsi yang bekerja secara antagonis, biasa kita sebut sebagai syaraf simpatis dan syaraf parasimpatis. Kita mempunyai irama tubuh yang biasa disebut irama sirkadian tubuh dimana mulai jam 3 dini terjadi peningkatan adrenalin. Akibatnya tekanan darah manusia juga meningkat. Padahal kita sedang tidur pulas. Biasanya adrenalin kita bekerja saat kita beraktifitas atau dalam keadaan stress. Selain itu terjadi pula penyempitan pembuluh darah otak yang menyebabkan oksigenasi otak berkurang sehingga kita merasa berat kalo bangun pagi dan cenderung mengantuk. Peningkatan adrenalin juga mengaktivasi sistem pembekuan darah dimana sel-sel trombosit berangkulan membentuk suatu trombus. Trombus inilah yang menyebabkan gangguan kardiovaskuler pada manusia. Semuanya adalah kerjaan saraf simpatis. Lalu apa hubungannya dengan Sholat??? Hasil penelitian Furchgott dan Ignarro serta Murad tentang suatu zat didalam dinding sel yang dapat melebarkan pembuluh darah menjawab pertanyaan di atas. Zat yang ditemukan itu bernama NO (Nitrit Oksida). Yang luar biasa adalah ternyata Nitrit Oksida ini diproduksi terus menerus selama istirahat termasuk ketika manusia tidur. Zat ini juga mencegah terbentuknya trombus dengan menghambat agregasi/penempelan trombosit. Hasil temuan ini mendapat hadiah NOBEL tahun 1998. Aktivitas Bangun pagi untuk sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid untuk berjamaah dapat meningkatkan kadar Nitrit oksida dalam pembuluh darah sehingga oksigenasi ke otak juga bertambah akibat melebarnya pembuluh darah otak dan yang pasti trombosit dicegah untuk saling menempel jadinya pembuluh darah tidak bertambah sempit. Aktivitas mengejan yang ditimbulkan pada gerakan rukuk dalam sholat meningkatkan tonus syaraf parasimpatis yang melawan efek dari syaraf simpatis seperti yang sudah dijelaskan di atas. Subhanallah bukan?? dengan menjalankan sholat subuh apa lagi dengan berjalan ke mesjid (terutama untuk yang laki-laki ni) kita dapat mencegah proses gangguan pada sistem kardiovaskular kita. Untuk orang-orang yang berfikir, demikian hikmah dari ajakan-Nya “ash shalatu khairun minan naum”.

MEMBONGKAR TABIR SYEKH SITI JENNAR

Sebuah buku menarik bertajuk Susuk Malang Melintang (2006) karya Agus Sunyoto diterbitkan untuk meluruskan pandangan keliru tentang ajaran Syekh Siti Jenar — akar aliran Islam kejawen dan tasawuf wahdatul wujud. Buku yang terdiri dari tujuh jilid tersebut seperti sengaja menghadirkan antitesa untuk menggugurkan pandangan yang kurang pas tentang wali kontroversial itu, termasuk meluruskan kesalahpahaman masyarakat Islam tentang ajaran-ajaran sang wali yang cenderung dianggap sesat, seperti ditulis dalam banyak buku yang terbit sebelumnya. Salah satu informasi penting yang ditemukan oleh Agus adalah bahwa Syekh Siti Jenar tidak meninggal karena dieksekusi seperti dipersepsikan masyarakat selama ini. Jika temuan Agus itu benar, berarti ada semacam penyimpangan sejarah wali-wali di Nusantara, yang berarti juga penyimpangan sejarah Islam, untuk kepentingan penguasa atau kelompok tertentu. Berdasar penelitian terhadap sejarah Syekh Siti Jenar dari sekitar 300 pustaka kuno, Agus menyimpulkan bahwa persepsi tentang Syekh Siti Jenar selama ini banyak yang keliru. Temuan-temuan penting tersebut dikemukakan Agus pada acara peluncuran bukunya di Surabaya, belum lama ini. Jika betul memang ada penyimpangan, atau bahkan penggelapan sejarah, dan temuan Agus itu benar, berarti kehadiran buku Susuk Malang Melintang menjadi sangat penting. Meski belum dapat dianggap menyamai The Da Vinci Code karya Dan Brown dalam mengguncang iman penganut agama tertentu, sebagian masyarakat (Jawa) yang menganut ‘ajaran sesat’ (atau ‘yang disesatkan’) yang diyakini berasal dari Syekh Siti Jenar bisa jadi terperangah setelah membaca buku itu. Begitu juga mereka yang memiliki persepsi keliru tentang sang wali. Harapan baiknya adalah, keimanan mereka yang ’sesat’ atau ‘disesatkan’ itu bisa tercerahkan dan kembali ke ajaran Islam yang benar. Dan, inilah manfaat penting buku: tidak hanya memberi pengetahuan tapi juga meluruskan tesis yang salah dan mengubah opini publik menjadi lebih benar. Dalam konteks itu, buku tidak hanya menjadi agen ilmu pengetahuan, tapi juga agen perubahan. Seperti ditegaskan dalam peluncuran buku itu, tujuan Agus pun jelas, meluruskan stigma jelek Syekh Siti Jenar. Dan, upaya pelurusannya disepakati oleh budayawan Mohammad Sobary, Setyo Yuwono Sudikan, dan KH Agus Ali Masyhuri, yang tampil sebagai pembahas. Temuan Agus yang juga penting, dan dibeberkan dalam buku itu, adalah bahwa Syekh Siti Jenar ternyata juga tetap menjalankan syariat (hukum dan amal dalam beragama) Islam dan tidak mengajarkan sasahidan atau ajaran yang sesat dan menyesatkan seperti dipersepsikan orang selama ini. Para pengikut Syekh Siti Jenar, menurut temuan Agus, menganggap persepsi orang tentang wali ke-sembilan tersebut selama ini merupakan kebohongan, bahkan dalam soal tauhid (keimanan) pun, Syekh Siti Jenar tidak menganggap dirinya adalah Tuhan. Ajaran yang paling populer dari Syek Siti Jenar, yang banyak ditafsirkan secara keliru sehingga berkembangan kesalahan persepsi tentang sang wali, adalah manunggaling kawula-Gusti (kesatuan Tuhan dan manusia). Ajaran ini, menurut Agus, merujuk pada Alquran bahwa Allah SWT ada dimana-mana tanpa dibatasi ruang, gerak, dan waktu. Tuhan selalu ada dalam setiap ruang kosong. Dengan tesis-tesis anti-tesisnya itu, seperti diakui budayawan Setyo Yuwono Sudikan, berarti Agus Sunyoto telah melakukan semacam dekonstruksi terhadap sosok Syekh Siti Jenar melalui buku. Ia telah melakukan dekonstruksi ketokohan dan ajaran Syekh Siti Jenar. Jauh sebelum Agus, budayawan sufistik Abdul Hadi WM juga sudah meyakini bahwa Syekh Siti Jenar bukan tokoh yang sesat. Ada penggelapan informasi tentang sang wali oleh penguasa. Syekh Siti Jenar disingkirkan oleh penguasa Demak karena dianggap berbahaya, seperti nasib yang menimpa Hamzah Fansyuri pada masa Kesultanan Aceh. Jadi, bukan karena persoalan ajaran, tapi lebih untuk kepentingan politik-kekuasaan. Memang begitulan ‘interaksi negatif’ antara penguasa dan tokoh kritis. Dari zaman ke zaman, negara memang telah menguatkan hegemoni terhadap ulama, pujangga, dan tokoh masyarakat yang dianggap kritis dan berbahaya. Jika perlu, mereka disingkirkan, seperti dilakukan oleh penguasa Orde Baru terhadap Mohammad Natsir dan tokoh-tokoh kritis lainnya. Dengan kekuatan penguasa sebagai panutan dan pemegang pusat informasi, pandangan masyarakat yang umumnya paternalistik pun dapat disesatkan, sehingga karakter sang tokoh benar-benar dihabisi. Di mana-mana, di hampir tiap zaman, penguasa kerap melakukan pembunuhan karakter terhadap tokoh-tokoh yang dianggap berbahaya. Tokoh-tokoh yang semestinya dapat diteladani oleh masyarakat, seperti Mohammad Natsir dan Syeh Siti Jenar, diberi stigma negatif agar dilupakan. Buku karya Agus itu, seperti diakui Mohammad Sobary, juga membuktikan bahwa sejarah tidak pernah selesai dan kebenaran sejarah juga tidak selalu final. Paling tidak, Agus Sunyoto telah menampar wajah para ilmuwan yang selama ini merasa puas dengan sejarah yang sudah ada. Melalui buku yang ditulis dengan kesungguhan dan kerja keras itu, Agus berhasil membongkar tabir mitos yang selama ini melingkupi Syekh Siti Jenar.

Malin Kundang

Griyawisata.com, Cerita Malin Kundang tak asing di kuping kita, Malin Kundang adalah seorang putra yang dikutuk ibunya menjadi batu karena tidak mengakui ibunya lagi setelah sukses pulang dari negeri rantau. Sisa-sisa kisah sarat nilai moral tersebut terekam nyata di sebuah pantai di daerah tempat kisah ini berlangsung, yakni Pantai Air Manis, Sumatera Barat. Di tepi pantai inilah terdapat onggokan batu yang dipercaya sebagai wujud Malin Kundang dan seluruh perangkat kapalnya yang pastinya sudah menjadi batu. Batu Malin dalam posisi bersimpuh sedangkan perangkat kapalnya terserak di sekitarnya.

Batu Malin Kundang adalah menjadi tempat pertama yang disambangi pengunjung ketika berkunjung ke Pantai Air Manis. Lokasi batu Malin Kundang sangat cocok untuk mengambil gambar, kerena selain melihat patungnya kita juga bisa sambil menatap ombak yang bergulung-gulung. Namun pemandangan Gunung Padang yang terdapat disitu membuat Pantai Air Manis menjadi pelengkap kesan pesona Pantai Air Manis bagi masyarakat Sumatera Barat ataupun para wisatawan dari luar. Menyusuri pantai merupakan pekerjaan yang menyenangkan sambil menikmati derasnya ombak yang berkejar-kejaran.

Selain menikmati pemandangan batu Malin Kundang, pengunjung juga dapat memulai perjalanan ke Pulau Pisang Kecil di seberang pantai dengan berjalan kaki kurang dari 500 meter. Di Pulau Pisang Kecil, pengunjung bisa duduk di pondok-pondok yang terdapat di sana sambil menikmati pemandangan laut dan pantai. Jika memutuskan untuk menginap di Pulau Pisang Besar, pengunjung bisa menginap di rumah penduduk atau membawa peralatan tenda sendiri. Selain itu, dari tepi Pantai Air Manis pula, pengunjung dapat berangkat ke Pulau Sikuai dengan waktu tempuh sekitar 2.5 jam untuk mencoba berbagai wisata air, seperti surfing dan diving. Anda penasarankan..???silakanlah berkunjung ke Pantai Air Manis untuk melihat terjadinya batu Malin Kundang yang terletak 15 km dari pusat kota Padang, tepat di Kecamatan Teluk Kabung, Kabupaten Padang.[wlmn/yd/sr]

Proxy Server

Setting Proxy Server Pada PC

Proxy server merupakan server yang digunakan untuk menyimpan data web yang pernah diakses oleh pengguna. Manfaat dari proxy server adalah untuk mempercepat akses ke situs web. Beberapa pengguna internet biasanya pernah mengakses situs informasi yang sama. Sebagai contoh, setiap pengguna selalu mengakses suatu situs, misalnya Yahoo!. Tanpa proxy, setiap pengguna harus melakukan akses langsung ke server Yahoo! di Amerika, pada informasi yang diambil sama. Dengan adanya proxy server, pengakses yang akan melihat halaman Yahoo! tidak perlu harus selalu mengakses secara langsung ke server tersebut (yang letaknya di Amerika), tetapi cukup melihat pada cache proxy server setempat (di Indonesia). Bagaimana informasi suatu web disimpan di proxy ? Begitu salah seorang pengguna mengakses suatu situs, halaman situs tersebut akan secara otomatis tersimpan pada proxy server TelkomNet. Dengan demikian pengguna lain yang akan mengases situs yang sama tidak perlu harus melakukan akses langsung, cukup mengambilnya dari proxy server lokal. Seting proxy server dapat dilakukan melalui aplikasi browser (baik Internet Explorer / IE maupun Netscape Navigator).

Untuk IE versi 5.O

1. Jalankan IE, klik menu Tools, lalu pilih Internet Options. Maka akan muncul window Internet Options, pilih tab Connection sehingga muncul seperti dibawah.

2. Pada kotak Dial-up settings, pilih SijiwaeNet (pilihan ini seharusnya muncul bila anda telah membuat seting dial up modem sebelumnya). Kemudian tekan tombol Settings. Maka akan muncul window SijiwaeNet Settings seperti dibawah.

Perhatikan pada kotak Proxy Server. Pada Use a proxy server, kotak pilihan dikosongkan (tidak diberi tanda). Artinya, kita memberikan seting agar browser tidak usah menggunakan proxy. Hal ini dilakukan karena untuk akses lewat SijiwaeNet, seluruh pengguna telah diset agar secara otomatis agar menggunakan proxy Telkom secara default, sehingga tidak perlu dilakukan seting

Jangan lupa klik tombol OK. Maka seting proxy telah selesai.

Perkembangan Software dalam Kompute

 

xp

win xp

Komputer merupakan mesin yang memproses fakta atau data menjadi informasi. Komputer di gunakan orang untuk meningkatkan hasil kerja dan memecahkan berbagai masalah. Yang menjadi pemroses data atau pemecah masalah itu adalah perangkat lunak. Bentuk terkecil dari perangkat lunak adalah operasi aritmatik dan logika. Dari operasi dasar ini di susun program atau perangkat lunak.

 

Tingkat pemrosesan yang di kerjakan perangkat lunak pun dari machine-like, mulai berubah seperti human-like. Di dalam teori informasi, di susun hirarki informasi, mulai dari data/ fakta, kemudian setelah proses seleksi dan pengurutan menjadi sesuatu yang berguna menjadi informasi. Informasi yang di susun secara sistematis dengan suatu alur logika tertentu menjadi knowledge. Dan pada akhirnya gabungan knowledge yang di gabung dari berbagai sisi guna membangun wisdom.

 

Data yang di proses pun telah banyak berubah, yang semula hanya berupa data bilangan dan karakter merambah ke audio visual (bunyi, suara, gambar, film). Sejauh perkembangan hingga saat ini, seluruh proses menggunakan format data digital dengan satuan bit (binary digit).